SYAFA’AT

Juli 12, 2007 at 8:53 pm (Akhlak, Akidah, Dakwah, Fiqh, Ghazwul Fikri, Hikmah, Renungan, Sejarah, Tafsir Al Quran)


Adakah syafaat untuk orang-orang kafir di akhirat? Siapa yang dapat memperoleh syafaat dan Siapa pula yang dapat memberikannya kelak di akhirat?

Syafaat berarti usaha perantaraan dalam memberikan manfaat bagi orang lain atau mengelakkan suatu mudharat dari orang lain. Kata syafaat disebut sebanyak 11 kali dalam Al Qur’an, beberapa diantaranya terdapat dalam surat: Al Baqarah/2: 48, An Nisak/4:85, dan Maryam/19: 87.

Tentang keberadaan syafaat di akhirat, dikalangan umat Islam terdapat dua pendapat yang saling bersebrangan. Sebagian mereka mengatakan syafaat diakhirat tidak ada, sebagian yang lain mengatakan syafaat itu ada. Mereka yang mengatakan syafaat tidak ada merujuk kepada ayat- ayat berikut:

Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat ketika hati (menyesak) sampai ke kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang dzalim tidak mempunyai teman seorangpun dan tidak pula mempunyai pemberi syafaat yang diterima syafaatnya (Al Mukmin/40:18)

Apakah yang memasukkan kamu kedalam (neraka) saqar? Mereka menjawab,’Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan tidak memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat (Al Muddatstsi/74:42-48)

Adapun mereka yang berpendapat bahwa ada syafaat pada hari akhir merujuk kepada ayat-ayat berikut:

Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafaat; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafaat ialah) orang yang mengakui yang haq (tauhid) dan mereka menyakininya (Az Zukhruf/43:86)

Dan tiadalah berguna syafaat disisi Allah melainkan bagi orang-orang yang diizinkanNya memperoleh syafaat itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata,’Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu?’ Mereka menjawab ,’(Perkataan) yang benar’. Dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar (Saba’/34:23)

Pendapat kedua tampaknya lebih kuat dari yang pertama, sebab ayat-ayat yang dijadikan rujukan untuk mengatakan syafaat tidak ada adalah syafaat yang ditujukan untuk orang-orang kafir. Artinya benar tidak ada syafaat untuk orang-orang kafir, tetapi pernyataan ini tidak bisa digeneralasasikan berlaku untuk orang-orang beriman. Orang-orang kafir mengaku bahwa tuhan-tuhan yang mereka ibadahi akan memeberi syafaat di sisi Allah (Yunus/10:18), pernyataan ini dibantah oleh Allah swt dalam surat Az Zumar/39:43-44. Bahkan mereka mengambil pemberi syafaat selain Allah. Katakanlah,’Dan apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan tidak berakal? Katakanlah,’Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. KepunyaanNya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepadaNyalah kamu dikembalikan.

Oleh sebab itu tepat kiranya simpulan yang diberikan oleh Yusuf Qardlawi (dalam buku Bagaimana Bersikap Terhadap Sunnah) bahwa syafaat ada dengan 2 syarat:

Atas Perkenan Allah
(… Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Al Baqarah/2:255)

Orang yang Bertauhid
(Dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah. Al Anbiya/21:28)

Syafaat pada hari akhirat memang ada, namun tidak secara otomatis seseorang akan mendapatkannya dan tidak setiap orang diberi izin untuk memberi syafaat. Oleh sebab itu jika kita berharap untuk memperoleh syafaat, maka posisikan diri kita pada posisi yang diridhai Allah swt!

1 Komentar

  1. chairun said,

    Oke juga…

Tinggalkan komentar